PEKANBARU – top investigasi |Dugaan praktik penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kembali mencuat di Kota Pekanbaru. Aktivitas mencurigakan terpantau di kawasan Jalan Naga Sakti, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, PekanBaru.di duga pemilik gudang Frans Gultom.
Banyak truk tangki berwarna biru terlihat keluar masuk area berpagar tinggi yang diduga menjadi lokasi penimbunan atau distribusi BBM bersubsidi. Foto lokasi memperlihatkan koordinat jelas dengan waktu pengambilan pada 14 Oktober 2025 pukul 17.36 WIB, menunjukkan aktivitas di tempat yang bukan merupakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) resmi.
Informasi yang dihimpun menyebutkan nama Frans Gultom diduga ikut terlibat dalam aktivitas bisnis BBM bersubsidi di wilayah tersebut. Ia disebut-sebut mengelola kegiatan pengumpulan dan penyaluran solar bersubsidi ke sejumlah kendaraan industri yang seharusnya tidak berhak mendapatkan bahan bakar jenis itu.
Frans Gultom sengaja pindah karna gudang yg lama yang terletak di jalan melati sudah sempat viral.sangat di sayangkan Kapolsek tampan di duga tutup mata,
Kegiatan semacam ini jelas melanggar Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, serta berpotensi dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sebagaimana diubah melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, yang mengancam pelaku penyalahgunaan dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda hingga Rp60 miliar.
Warga sekitar berharap Polsek Tampan dan aparat penegak hukum segera menindaklanjuti temuan ini. Mereka menilai praktik seperti ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga masyarakat kecil yang kesulitan memperoleh BBM bersubsidi untuk keperluan sehari-hari.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun dari pihak yang disebut dalam dugaan tersebut.